Tugas Audioman Atau Penata Suara Film Pendek Untuk Mahasiswa
Catatansibray.com -
Perfilman Indonesia saat ini sudah sangat cepat dalam mempromosikan film-film
terbaiknya untuk di jadikan tontonan yang menarik.
Tentunya berbagai genre film yang dibuat tidak terlepas dari peran serta
sebuah instrument musik, backsound yang menyatu menjadi audio visual sebagai
pelengkap agar film tersebut terasa hidup dan lebih dramatis agar tidak
terlihat monoton dan membosankan.
Dalam sebuah audio dijelaskan sebagai bunyi yang dihasilkan oleh getaran suatu
benda, agar dapat tertangkap oleh telinga manusia.
Getaran tersebut harus cukup kuat yaitu 20 kali per detik. Jika kurang dari
jumlah itu, telinga manusia tidak akan mendengarnya sebagai suatu bunyi.
Banyaknya getaran suatu benda diukur dengan satuan cycles per second atau CPS.
Pengukuran ini juga dikenal dengan sebutan Hertz (disingkat Hz).
Daya tangkap pendengaran manusia secara teoritis adalah mulai dari 20Hz sampai
20kHz. Penata musik, mempersiapkan musik dan sound effect sesuai dengan
naskah.
- Audio Visual yaitu istilah yang digunakan untuk seperangkat soundsystem yang dilengkapi dengan tampilan gambar, biasanya digunakan untuk presentasi.
- Audio Streaming yaitu istilah yang digunakan untuk mendengarkan siaran secara (live) melalui internet. Contohnya adalah MP4 atau MP3, Real Audio dan Liquid Radio.
Disini Bray akan menjelaskan atau menceritakan tugas seorang audioman atau penata suara film drama dengan disertai desain produksi judul karya “Againts The Violence”, untuk kamu yang punya tugas bagi kalangan mahasiswa jurusan broadcasting.
Membuat karya film memang mudah hanya acting, merekam, dan edit. Berbeda
dengan membuat tugas proposal desain produksi, karena harus menjelaskannya
secara detail saat waktu produksi berlangsung.
Menjelaskan tugasnya dari pra produksi, produksi sampai pasca produksi. Lalu
alat-alat apa saja yang dipakai saat proses perekaman.
Peran dan Tanggung Jawab Sebagai audioman atau penata suara tidaklah mudah, di mulai dari peran serta dalam keterlibatannya sebagai penata suara yaitu, penata suara benar-benar harus teliti mengecek alat-alat yang di butuhkan untuk memenuhi suara dari si pemain seperti boomer atau boomic apakah alat tersebut benar-benar bagus secara fisik luar dalam dan sudah siap untuk beroperasi pada saat digunakan terlebih pada saat produksi berjalan.
Peran dan Tanggung Jawab Sebagai audioman atau penata suara tidaklah mudah, di mulai dari peran serta dalam keterlibatannya sebagai penata suara yaitu, penata suara benar-benar harus teliti mengecek alat-alat yang di butuhkan untuk memenuhi suara dari si pemain seperti boomer atau boomic apakah alat tersebut benar-benar bagus secara fisik luar dalam dan sudah siap untuk beroperasi pada saat digunakan terlebih pada saat produksi berjalan.
Menurut Morissan dalam Manajemen Media Penyiaran (2009). "Teknisi audio mixer bertugas mengatur dan mengawasi berbagai peralatan rekaman yang berada di lokasi. Ia biasanya bertugas mengoperasikan alat perekaman audio yang harus berjalan secara sinkron dengan kamera film."
Dan yang lebih di pertanggung jawabkan, hati-hati pada saat penggunaan alat.
Karena alat yang dipergunakan merupakan bentuk alat sewa yang harus digunakan
dengan baik, tidak boleh cacat fisik pada alat ataupun rusak.
Pra Produksi
Sebelum berjalannya produksi, masing-masing alat di periksa dengan segala
perlengkapan yang sudah tersedia dengan matang tidak terkecuali audio atau
penata suara yang berhubungan langsung dari boomer.
Lalu tersalurkan searah dengan headset yang telah terkoordinasi dengan kamera
standby yang sudah di akomodir oleh cameramen.
Boomer juga akan selalu standby dan selalu berkomunikasi pada kamera untuk mengecek apakah suara murni yang di peroleh dari pemain sudah terdengar atau belum pada sisi headset yang di pasang oleh cameramen.
Boomer juga akan selalu standby dan selalu berkomunikasi pada kamera untuk mengecek apakah suara murni yang di peroleh dari pemain sudah terdengar atau belum pada sisi headset yang di pasang oleh cameramen.
Maka dengan begitu, boomer senantiasa bekerja sama dengan
kameramen film
agar bisa koordinasi apakah audio tersebut sudah terdengar dengan hasil suara
murni tanpa bocor dengan suara atau benda lain.
Produksi
Setelah produksi berlangsung, boomer selalu terpasang di setiap pusat
suara pemain saat pengambilan gambar dari berbagai scene.
Adegan serta take yang di lakukan secara bersamaan. audioman atau penata
suara juga akan terdengar dari cameramen dimana saat pengambilan gambar
suara tersebut jelas atau tidak dengan boomer yang terpasang secara
transisi dari berbagai pusat suara pemain.
Jika suara jernih, murni serta terdengar halus, pengambilan gambar beserta suara dari audionya akan berjalan dengan baik tanpa ada suara gangguan dari pusat manapun diluar dari pusat suara pemain hingga produksi pembuatan film tersebut selesai.
Jika suara jernih, murni serta terdengar halus, pengambilan gambar beserta suara dari audionya akan berjalan dengan baik tanpa ada suara gangguan dari pusat manapun diluar dari pusat suara pemain hingga produksi pembuatan film tersebut selesai.
Pasca Produksi
Semua tim yang bertugas sesuai dengan jobdesknya masing-masing mengevaluasi
hasil produksi yang sudah berjalan hingga selesai.
Penata suara atau audio mendengarkan suara yang terpusat pada pemain,
mendengarkan adegan dari scene awal hingga akhir apakah ada suara yang tidak
jelas atau sejenisnya agar bisa di lakukan pembenahan pada audio tersebut
serta segera bekerja sama dan berkomunikasi dengan sang editor saat film
tersebut segera dibedah di meja editing.
Proses Penciptaan Karya
Pada saat pembuatan karya yang diciptakan, tim produksi berusaha menampilkan
hasil gambar yang baik, natural dan halus saat hasilnya sudah sesuai untuk di
tampilkan.
Tentunya ini sangat memerlukan waktu yang tidak sedikit dikarenakan perlu
ketelitian dan perlunya sumbangsi dari tim kami untuk saling menyumbangkan
pemikiran serta ide-ide kreatif dan suatu ide tersebut kami jadikan satu untuk
menampilkan bentuk cerita, karakter tokoh dan memanusiakan tokoh tersebut
sesuai dengan karakter yang terkonsep.
Konsep Kreatif
Audioman mencoba ingin membuat suatu karya film bergenre action untuk
dijadikan sebuah karya produksi. Tim crew merasa tertantang untuk membuat
sebuah film yang berbeda dari yang lainnya.
Bisa dikatakan berbeda, karena ingin menciptakan suatu alur cerita yang unik,
menarik dan penonton juga diajak memainkan pikirannya dengan sudut pandang
yang mereka tangkap dari alur cerita tersebut.
Sebagai seorang penata suara, menampilkan sebuah karya musik yang menarik
sesuai dengan genre yang dipilih. Mulai dari pengambilan opening musik, musik
ilustrasi, hingga sound effect.
Dalam pengambilan musik ilustrasi, penampilan gambar yang akan membangkitkan
jiwa penonton untuk dilihat, maka memberikan backsound musik agar membentuk
karakter penonton dengan sudut pandangnya masing-masing.
Menurut para pakar film, Soundtrack bisa dibagi menjadi tiga jenis yaitu:
1. Musik Opening
Musik pembuka dari suatu film atau video bisa merupakan cuplikan dari musik
tema atau sama sekali berbeda dengan musik tema (tergantung pada tujuan atau
alur yang akan dibangun).
2. Theme Song
Musik tema sering dihubungkan dengan isi film melalui lirik atau irama yang
dikaitkan dengan tema film atau video.
3. Musik Scoing atau Ilustrasi
Musik atau sound latar untuk memperkuat isi cerita. Untuk Sound Effect,
mengambil beberapa musik dengan intro tegang untuk memperlengkap hasil suara
yang tedengar.
Ada juga beberapa yang diambil dari kumpulan album musik: Theme Song dalam
drama televisi “Againts The Violence” ini, menggunakan lagu indie berjudul
Sedih Rock N Roll yang dibawakan oleh ADS Band.
Lirik yang menggambarkan suatu keberanian bahwa dirinya telah bangkit dari
keterpurukkannya dimasa lalu yang diperankan oleh pemain talent berdasarkan
alur cerita.
Konsep Produksi
Audioman menyiapkan peralatan untuk memonitoring suara agar terdengar jelas.
Pada saat shooting berjalan, memastikan boom mic dan kabelnya sudah
terpasang rapih oleh kamera agar terdengar jelas dan tidak terdengar suara
yang terkontaminasi dari suara lain.
Dalam mengatasi jalannya produksi, penata suara memiliki crew tambahan untuk mempermudah jalannya produksi dan mengarahkan jarak boom mic dengan objek.
Dalam mengatasi jalannya produksi, penata suara memiliki crew tambahan untuk mempermudah jalannya produksi dan mengarahkan jarak boom mic dengan objek.
Selain itu, audioman juga membantu jobdesk
penata artistik film
sebagai make up talent, memeriksa wardrobe untuk mempermudah jalannya
produksi.
Konsep Teknis
Saat produksi, audioman hanya menggunakan alat yang terdiri boom mic
untuk menghasilkan suara yang terfokus dan terkontrol dari pada
boom mic itu sendiri.
Boom mic adalah salah satu standard dan sangat berperan penting untuk
menjalankan suatu produksi film terlebih pada sumber suara pada objek.
Pada pasca produksi, menciptakan efek suara seperti pukulan, tendangan,
teriakan menggunakan software Garage Band kemudian di export ke dalam format
WAV.
Kendala Produksi
1. Pada saat produksi, dimulai dari pengambilan gambar di outdoor terjadi
hujan lebat sehingga harus membereskan alat-alat sampai hujannya kembali
reda dan shooting bisa dilanjutkan kembali.
2. Tim menemukan kendala yaitu dimalam hari menemukan suara dalam
pengambilan gambar tidak terdengar sehingga harus terhenti selama 3 jam
untuk mengembalikan kendala yang terjadi lalu produksi dapat dilanjutkan
kembali sampai scene selesai.
3. Karena waktu yang sudah terkonsep untuk pengambilan gambar yang lain
masih harus terakomodir dan tim berusaha agar jadwal tersebut tidak
terbengkalai.
Semua serangkaian dan persiapan yang dijalani mulai dari pra produksi,
produksi, hingga pasca produksi dilakukan dengan sepenuh hati dan
melakukannya dengan penuh totalitas.
Lembar Kerja Penata Suara
Konsep Audio
Film pendek yang berjudul “Agains The Violence” bergenre action ini
mengisahkan tentang seorang pria yang mempunyai keberanian dari rasa
keterpurukaannya yang pernah dialami pada kehidupannya untuk menumpaskan
kejahatan terhadap wanita dengan backgroundnya dimasa lalu yang tidak
menyenangkan. Ia ingin merubah dirinya menjadi lebih hebat.
Dengan mengusung genre action ini, tim ingin mengemasnya menjadi film yang menarik dengan pesan yang tersirat itu sampai kepada yang melihat.
Dengan mengusung genre action ini, tim ingin mengemasnya menjadi film yang menarik dengan pesan yang tersirat itu sampai kepada yang melihat.
Konsep sebagai audioman adalah menyesuaikan musik dan instrument yang
sejalan dengan adegan saat proses pengeditan gambar berlangsung.
Sesuai dengan genre yang dipilih, musik atau instrument yang akan di
setarakan dengan adegan akan lebih banyak mengedepankan suara tegang, karena
ada beberapa adegan perkelahian yang akan membuat film tersebut menjadi
sebuah tontonan yang menarik juga menegangkan.
Berbagai alat juga akan sangat membantu dan sangat dibutuhkan ketika adegan suara tokoh tidak terkontaminasi dengan suara lain.
Berbagai alat juga akan sangat membantu dan sangat dibutuhkan ketika adegan suara tokoh tidak terkontaminasi dengan suara lain.
Setelah film semuanya telah selesai diedit dan dikombinasikan dengan audio
yang sesuai dengan shoot-shoot tersebut mulai dari opening musik, musik
ilustrasi, hingga sound effect dari berbagai scene, maka wajib dilihat
kembali dan diperdengarkan untuk memastikan apakah semua sudah cocok dengan
komponen-komponen musik serta instrument yang telah terkonsep agar mendapat
hasil dan mempersembahkan yang terbaik.
Ilustrasi Audio
Artikel ini dibuat untuk kalangan mahasiswa komunikasi jurusan broadcasting,
khusus yang sedang mengerjakan tugas kampus dispro penata suara.
Setiap tugas pembentukan kelompok pastinya akan ada bagian-bagian yang harus
ditentukan, seperti sebagai audioman atau penata suara.
Penjelasan tugas dan tanggung jawab sebagai audioman, dari pra produksi, produksi dan pasca produksi, untuk kamu yang sedang membuat program produksi atau film pendek kampus.
Penjelasan tugas dan tanggung jawab sebagai audioman, dari pra produksi, produksi dan pasca produksi, untuk kamu yang sedang membuat program produksi atau film pendek kampus.
"Kegiatan perfilman dan usaha perfilman dilakukan berdasarkan kebebasan berkreasi, berinovasi, dan berkarya. Karya kreatif film dapat berupa film cerita, film dokumenter, film iklan, maupun iklan film (trailer, poster dan foto)." (Fachruddin. 2019. Journalism Today)
Postingan ini dari pengalaman penulis
jurusan broadcasting
dan berkarya desain produksi film pendek.
Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Posting Komentar untuk "Tugas Audioman Atau Penata Suara Film Pendek Untuk Mahasiswa"