Cara Menjadi Penyiar Radio Tips Dan Tugasnya
Bagi seorang pemula memang ada rasa demam panggung, ingin berimprovisasi tapi
bingung, intonasi suara masih datar seperti sedang membaca buku.
Memang harus sabar dalam proses pembelajaran, tidak mudah langsung bersiaran seenaknya. Kita harus sering mendengarkan penyiar radio lainnya sebagai referensi dan mempelajari gaya bahasanya.
Memang harus sabar dalam proses pembelajaran, tidak mudah langsung bersiaran seenaknya. Kita harus sering mendengarkan penyiar radio lainnya sebagai referensi dan mempelajari gaya bahasanya.
Diantara banyaknya stasiun radio, penyiarnya ini berbeda-beda dari segi
karakter suaranya, gaya bahasa, dan intonasi yang bagus. Oleh karena itu kamu
harus beradaptasi dengan karakter radionya dan gaya siarannya.
Sebelum memulai siaran, persiapkan rundown acara agar tidak bingung dengan
proses acaranya, Merancang atau menyusun topik yang harus dibahas, jika kamu
menemukan topik dari artikel lain atau berita di internet, jangan lupa
beritahu sumbernya darimana.
Baca juga : Contoh Membuat Rundown Radio Untuk Mahasiswa
Pemanasan dahulu dengan mencuci muka dan gerakan pipi kamu lalu ucapkan huruf
vokal A, I, U, E,O serta luapkan jiwa semangatmu.
Siapkan air putih yang banyak, tapi jangan terlalu kebanyakan minum nanti bisa
kembung, dan ada suara aneh muncul tiba-tiba. Alangkah baiknya berdoa dahulu
sebelum siaran.
Seorang penyiar harus mempunyai keahlian seperti:
Manfaat naskah radio yaitu:
2. Sebutan Pengenal Stasiun (Station Call).
1. Sifat Radio Siaran
3. Headphone
Ciri-ciri Penyiar Radio
Penyiar adalah ujung tombak radio. Mewakili radio, berinteraksi
langsung dengan pendengar. Baik buruk siarannya, bahkan perilakunya
berpengaruh terhadap integritas radionya.
Sukses tidaknya sebuah acara ditentukan oleh penyiarnya. Menjadi
penyiar sesungguhnya memiliki syarat-syarat umum yang mesti dimiliki,
syarat itu adalah:
- Mempunyai Kualitas vocal yang memadai.
- Mampu melakukan script Reading dengan baik.
- Memahami segment radio secara mendalam.
- Memperlihatkan simpati dan emphati kepada pendengar.
- Kreatif dan selalu berusaha memberikan ide segar dalam siaran.
- Mampu bekerja sama dengan team.
- Memahami format radio dan format clock, termasuk pemutaran lagu yang sesuai dengan hakikat program dan kesesuaian waktu dengan rundown programnya.
Seorang penyiar harus mempunyai keahlian seperti:
- Berwawasan luas, artinya update info melalui sosial media.
- Komunikasi lancar dan bisa memberikan pesan yang baik.
- Kepribadian yang bisa diterima semua orang.
- Cara pengucapan yang jelas, tidak terburu-buru dan santai.
- Mengontrol kecepatan berbicara, suara tidak terlalu keras, dan nafas bisa diatur dalam beberapa kalimat. Alunan suara juga merdu dan enak didengar.
Persiapan Naskah Radio
Teknik siaran yang menggunakan naskah yang dibuat sendiri atau yang
dibuat oleh penulis naskah radio (script writer) untuk dibaca
selama siaran berlangsung.
Tujuannya adalah untuk membantu penyiar untuk lebih mudah dalam
menyampaikan siarannya, karena biasanya kalau siaran tanpa naskah,
penyiar suka bingung dalam mengolah kata yang akan disampaikan.
Sebuah stasiun Radio dalam program siarannya tidak harus selalu berisi musik dan hiburan saja. Agar program siaran lebih menarik, radio perlu menyajikan berbagai pesan atau informasi berupa info, berita, feature, release serta infotainment, dan lain-lain.
Tentu saja yang akan disajikan itu tidak secara spontan keluar dari pemikiran si penyiar radio tersebut, melainkan harus dipersiapkan, baik dalam bentuk apapun materinya. Inilah yang kemudian kita kenal dengan penulisan naskah radio.
Sebuah stasiun Radio dalam program siarannya tidak harus selalu berisi musik dan hiburan saja. Agar program siaran lebih menarik, radio perlu menyajikan berbagai pesan atau informasi berupa info, berita, feature, release serta infotainment, dan lain-lain.
Tentu saja yang akan disajikan itu tidak secara spontan keluar dari pemikiran si penyiar radio tersebut, melainkan harus dipersiapkan, baik dalam bentuk apapun materinya. Inilah yang kemudian kita kenal dengan penulisan naskah radio.
Manfaat naskah radio yaitu:
- Menghindari kesalahan menyangkut akurasi informasi, tetapi akan lebih baik bila data dipersiapkan terlebih dahulu.
- Penataan alur pikiran secara logis (naskah akan menuntun alur dalam bertutur).
- Pemahaman dan intrepertasi terhadap isi naskah akan lebih mempertajam gaya bertutur penyiar.
- Dokumentasi sebagai arsip juga sebagai bahan siaran mendatang.
Dengan adanya naskah radio, seorang penyiar tinggal membacakan
naskah tersebut pada saat siaran, sehingga tidak akan sampai terjadi
kekosongan waktu yang dikarenakan si penyiar kehabisan kata yang
akan disampaikan kepada pendengar.
Penyiar juga dituntut untuk lebih bisa berimprovisasi dan mengembangkan kreasi, agar informasi yang dibacakan lebih menarik, jelas dan dapat ditangkap dengan mudah oleh para pendengar.
Banyak sekali sumber untuk membuat isi naskah radio ini seperti dari internet, media-media online, televisi, majalah, koran, tabloid. Bahkan juga bisa langsung dari sumber primer, misalnya wawancara dengan artis atau narasumber.
Penyiar juga dituntut untuk lebih bisa berimprovisasi dan mengembangkan kreasi, agar informasi yang dibacakan lebih menarik, jelas dan dapat ditangkap dengan mudah oleh para pendengar.
Banyak sekali sumber untuk membuat isi naskah radio ini seperti dari internet, media-media online, televisi, majalah, koran, tabloid. Bahkan juga bisa langsung dari sumber primer, misalnya wawancara dengan artis atau narasumber.
Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan naskah
radio yaitu:
- Sumber berita harus bisa dipertanggung jawabkan.
- Berita tidak basi.
- Gunakan huruf yang jelas dengan ukuran huruf (font) yang cukup terbaca.
- Gunakan kalimat yang simple dengan urutan informasi yang jelas.
- Tidak menggunakan bahasa yang sulit dimengerti.
- Sertakan cara membaca dan tanda baca.
- Pemilihan kata dan susunan kalimat harus sesuai dengan segmen pendengar, jangan sampai acara radio anak-anak diberikan informasi khusus orang-orang dewasa.
Pemolaan Program
Pemolaan program adalah penyusunan pola perencanaan program
siaran berupa pengelompokan acara siaran ke dalam satuan jam
siaran, yang memuat pengklasifikan, jenis, hari, waktu, dan
durasi serta kekerapan siaran setiap mata acara dalam periode
tertentu sebagai panduan dalam penyelenggaraan siaran.
Berdasarkan pendekatan broadcasting dan narrow casting sesuai maksud dan tujuan sebuah radio, penyusunan pola perencanaan program siaran dilakukan dengan:
Berdasarkan pendekatan broadcasting dan narrow casting sesuai maksud dan tujuan sebuah radio, penyusunan pola perencanaan program siaran dilakukan dengan:
1. Pola Blok dan Deskripsi untuk pendekatan broadcasting:
- Pola Lingkaran waktu dalam saru jam (Clock Format) untuk segment masyarakat tertentu (Narrow Casting).
- Gabungan Block System dan Clock Format.
2. Sebutan Pengenal Stasiun (Station Call).
Sebuah stasiun penyiaran dalam melaksanakan kegiatan
operasionalnya harus mempunyai sebutan pengenal stasiun guna
memperjelas dan mempertegas identitas dan keberadaannya agar
dikenal masyarakat.
3. Sapaan Pendengar.
Selain mempunyai call station yang khas, sebuah lembaga
penyiaran juga perlu mempunyai sebutan untuk menyapa
pendengarnya agar pendengar merasa dekat dan akrab dengan
stasiun radio yang bersangkutan.
4. Positioning.
Positioning adalah penanaman citra dalam ingatan pendengar
melalui ciri kepribadian maupun keunikan dari stasiun
radio.
5. Sasaran Khalayak (Target Audiens).
Dalam merencanakan suatu program, sebuah radio harus
mengetahui siapa khalayak pendengarnya untuk melakukan
komunikasi secara efektif.
6. Waktu Siar.
Untuk mencapai khalayak pendengar yang diinginkan, suatu
stasiun penyiaran harus mampu menentukan rentang waktu
berlangsungnya siaran, serta jam-jam yang tepat untuk mencapai
pendengar sesuai segment yang dituju.
Pembagian Waktu Siaran
Waktu siaran terbagi dalam empat bagian pagi, siang, petang,
dan malam.
Bagian ini penting sekali untuk dijadikan pemikiran oleh
program director radio karena pendengar pada waktu-waktu
tersebut, berlainan dalam kebiasaannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Bahan siaran harus disesuaikan dengan kebiasaan pendengar,
baik bahan dalam bentuk berita, ceramah, pendidikan atau
penerangan, penyajian hiburan, dan sebagainya.
1. Acara Pagi Hari
Acara hiburan di pagi hari adalah sebagai pendorong untuk
bekerja gembira, seperti hiburan musik. Warta berita pada pagi
hari biasanya merupakan sisa dari berita-berita malam yang
tidak sempat disiarkan atau berita-berita ulangan yang penting
terjadi malam hari.
2. Acara Siang
Suasana siang berlainan dengan suasana pagi yang mendengar
kebanyakan adalah para ibu rumah tangga. Acara-acara dititik
beratkan pada kaum ibu. Untuk hiburan diperlukan musik yang
tenang.
3. Acara Petang
Siaran petang ditujukan kepada anak-anak, antara jam 17.00 dan
18.00. Acaranya disesuaikan dengan kesukaan anak-anak.
4. Acara Malam
Waktu yang terbaik (prime time) dalam siaran radio adalah
antara jam 19.00 dan 23.00. Pada jam-jam tesebut siaran radio
adalah jam yang terbaik. Pada jam tersebut jumlah pendengar
sangat banyak, karena mereka sudah pulang dalam melakukan
aktifitasnya.
Oleh karena itu pada jam-jam tersebut program radio sebaiknya
merupakan top program. Jam prime time ini sebaiknya disajikan
acara-acara yang meminta perhatian pendengar terbanyak.
Gaya Radio atau Radio Style
Radio Siaran adalah untuk “makanan” telinga, untuk
didengarkan, hal-hal yang dapat dipahami melalui indera
telinga. Karena itu apa yang disajikan untuk dibaca belum
tentu dapat dimengerti apabila dihidangkan melalui radio
siaran.
Susunan berita untuk surat kabar tidak akan mencapai
tujuannya apabila dibacakan di depan mikrofon radio
siaran.
Susunan kata-kata untuk pidato dalam rapat di alun-alun tidak akan sukses jika dibacakan di depan corong radio. Untuk radio siaran terdapat gaya tersendiri, yaitu yang disebut “radio style” atau “gaya radio."
Susunan kata-kata untuk pidato dalam rapat di alun-alun tidak akan sukses jika dibacakan di depan corong radio. Untuk radio siaran terdapat gaya tersendiri, yaitu yang disebut “radio style” atau “gaya radio."
Bahasa Indonesia kaya akan kata-kata sinonim, oleh karena
itu dalam kesempatan berbicara di depan corong radio, kita
harus dapat memilih kata-kata yang ringan untuk diucapkan
dan akan jelas untuk didengar para pendengar.
Seperti contohnya:
“kalau” lebih baik daripada “apabila”
“Wafat” lebih baik daripada “meninggal dunia”
“pergi” lebih baik daripada “berangkat”
Faktor apakah yang menyebabkan timbulnya radio style?
Faktor-faktor tersebut adalah:
1. Sifat Radio Siaran
Dalam rangka memproduksi siaran perlu diperhatikan
sifat-sifat radio seperti berikut:
1.1 Auditori
Sifat radio siaran adalah auditori, untuk didengar karena
hanya untuk didengar, maka isi siaran yang sampai di telinga
pendengar hanya sepintas lalu saja. Ini lain dengan sesuatu
yang disiarkan melalui media surat kabar, majalah atau media
dalam bentuk tulisan lainnya yang dapat dibaca, diperiksa
dan ditelaah berulang kali.
1.2 Mengandung Gangguan
Setiap komunikasi dengan menggunakan saluran bahasa dan
bersifat massal akan menghadapi dua faktor gangguan.
Gangguan yang pertama adalah apa yang disebut “semantic noise factor” dan gaya kedua “channel noise factor” atau
kadang-kadang disebut “mechanic noise factor”.
1.3. Akrab
Radio siaran sifatnya akrab, intim. Seorang penyiar radio
seolah-olah berada di kamar pendengar yang dengan penuh
hormat dan cekatan menghidangkan acara-acara yang
menggembirakan kepada penghuni rumah.
2. Sifat Pendengar Radio
Pendengar adalah sasaran komunikasi massa melalui media
radio siaran. Komunikasi dapat dikatakan efektif, apabila
pendengar terpikat perhatiannya, tertarik terus minatnya,
mengerti, tergerak hatinya dan melakukan kegiatan apa yang
diinginkan si pembicara.
Berikut ini adalah sifat-sifat pendengar radio siaran yang
turut menentukan gaya bahasa radio:
2.1. Heterogen
Pendengar adalah massa, sejumlah orang yang sangat banyak
yang sifatnya heterogen, terpencar-pencar di berbagai tempat
di kota dan di desa, dan sebagainya. Dan mereka berbeda
dalam jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan dan taraf
kebudayaan.
2.2. Pribadi
Karena pendengar berada dalam keadaan heterogen,
terpencar-pencar di berbagai tempat dan umumnya di
rumah-rumah maka sesuatu isi pesan akan dapat diterima dan
dimengerti, kalau sifatnya pribadi (personal) sesuai dengan
situasi di mana pendengar itu berada.
2.3. Aktif
Pada mulanya para ahli komunikasi mengira bahwa pendengar
radio sifatnya pasif. Ternyata tidak demikian. Hal ini telah
dibuktikan oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh
Wilbur Schramm, Paul Lazarsfeld dan
Raymond Bauer, ahli-ahli komunikasi di Amerika
Serikat.
Mereka sama-sama berpendapat bahwa pendengar radio sebagai
sasaran komunikasi massa jauh daripada pasif. Mereka aktif,
apabila mereka menjumpai sesuatu yang menarik dari sebuah
stasiun radio, mereka aktif berpikir, aktif melakukan
interpretasi.
Mereka bertanya-tanya pada dirinya, apakah yang diucapkan
oleh seorang penyiar atau seorang penceramah radio atau
pembaca berita, benar atau tidak.
2.4. Selektif
Pendengar sifatnya selektif. Ia akan memilih program radio
siaran yang disukainya.
Tugas Penyiar Radio
1. Opening. Berikan lagu ceria tempo cepat, dan
jangan sampai pendengar pergi atau pindah frekuensi. Sapa
pendengar, beritahu temanya, dan putarkan lagu yang
populer.
2. Intonasi yang jelas. Layaknya kita sebagai seorang MC,
atau sebagai pembawa berita. Harus jelas dan tidak
terburu-buru, yang penting bikin suasana tenang dan nyaman
untuk bisa berkonsentrasi dan fokus.
3. Sebagai Penghibur. Layaknya menjadi MC badut atau stand
up comedy. Jangan sampai mengejek atau menyinggung
pendengar, lebih baik, menertawakan diri sendiri.
4. Feeling musik. Kita harus paham soal musik. Ternyata
deretan musik itu tidak hanya diputarkan saja, tapi kita
harus tahu beat musik yg ceria, sedang, sampai ke melow.
Jadi Musik awal untuk masuk siaran, harus ceria.
Lalu dari musik beat yang kencang jangan ke musik yang langsung beatnya turun, seperti melow. Dari ceria, sedang, lalu melow, sebaliknya dari melow, sedang, lalu ceria. Agar pendengar tidak bosan dengarkan musik.
Lalu dari musik beat yang kencang jangan ke musik yang langsung beatnya turun, seperti melow. Dari ceria, sedang, lalu melow, sebaliknya dari melow, sedang, lalu ceria. Agar pendengar tidak bosan dengarkan musik.
5. Membaca request sms atau telfon interaktif. Diutamakan
adalah gaya bahasa, dan sebelum membacakan sms request,
penyiar harus lihat dahulu isi sms tersebut, agar kata -
kata yang tidak sopan atau yang tidak penting bisa di edit
dan dibacakan.
Untuk telfon interaktif, jangan sampai menyinggung perasaan penelfon, tetap beri semangat dan anggap sebagai teman dekat. Jaga komunikasi dan lebih improvisasi.
Untuk telfon interaktif, jangan sampai menyinggung perasaan penelfon, tetap beri semangat dan anggap sebagai teman dekat. Jaga komunikasi dan lebih improvisasi.
6. Penutup siaran. Untuk penutupnya, penyiar harus beri
kesimpulan dari tema yang tadi di bahas, beritahu pendengar
jadwal siaran si penyiar (biar dapat fans).
Jangan lupa info bila ada, lalu terakhir penyiar memberikan
kata - kata penutup dengan memberikan semangat, motivasi,
dan ucapan selamat pagi/siang/malam.
Setelah selesai siaran, jangan lupa untuk berterimakasih
dengan rekan kerja agar team work semakin kuat.
Ringkas kembali informasi yang akan mendatang atau topik
yang sedang dibicarakan publik untuk siaran selanjutnya
karena persiapan itu lebih baik daripada dadakan.
Jika kamu sudah punya topik untuk dibahas besok, rancang strategi permainannya agar pendengar tidak pindah channel lain.
Jika kamu sudah punya topik untuk dibahas besok, rancang strategi permainannya agar pendengar tidak pindah channel lain.
Untuk mendapatkan pendegar setia, buat topik yang lebih
menarik dan membuat mereka curiga atau ingin tahu yang akan
kamu bahas selanjutnya.
Manjakan pendengar kamu dengan menawarkan request musik dan
kirim salam.
Ini yang membuat pendengar menyukai radio kamu, jika menyebutkan nama pendengar dan memberikan musik yang diminta, pastinya akan stay tune terus di radio kamu.
Ini yang membuat pendengar menyukai radio kamu, jika menyebutkan nama pendengar dan memberikan musik yang diminta, pastinya akan stay tune terus di radio kamu.
Selalu adakan event-event radio kamu, seperti konser musik,
sosial atau bisa juga diadakan bazar. Dengan mengadakan
kegiatan ini, pastinya akan menarik pendengar kamu, dan
lebih mengenal radio kamu.
Sarana Perekaman Di Studio
1. Mixer
Mixer adalah alat pengatur, pengolah, dan perekam suara.
Dengan kelihaian seorang operator editor, suara yang
tadinya kurang bagus, treble, dan noise, akan
disempurnakan melalui alat tersebut.
Rata-rata satu mixer terdiri dari 2 hingga 32 track.
Banyaknya track memungkinkan banyaknya sumber suara yang
bisa digabung bersamaan.
Dengan pesatnya perkembangan dunia komputer, mixer juga
makin canggih, diperkenalkannya sistem cool edit pro.
2. Mikrofon
Mikrofon merupakan alat untuk mengubah gelombang bunyi
atau suara menjadi gelombang listrik, dan kemudian
menyiarkannya melalui pengeras suara (speaker) atau alat
perekam.
Bagi seorang artis atau reporter lapangan, mic tidak
sekedar alat teknis, melainkan sebagai alat seni ekspresi.
Berbicara di depan mikrofon berarti bekerja. Ada beberapa
jenis mikrofon, yaitu:
- Mikrofon yang sangat sensitif, biasanya digunakan untuk perekam musik.
- Mikrofon normal, yang terdiri atas multi directional mic, yaitu mic yang bisa menangkap suara dari segala arah. Dan one directional mic atau mikrofon yang hanya bisa menangkap suara dari satu arah saja.
3. Headphone
Headphone merupakan alat dengar yang berfungsi sebagai
guide bagi reporter untuk memperoleh instruksi pengarah,
atau menyimak suara-suara dan hasil rekaman berita.
Headphone juga berguna untuk memonitor kekuatan volume
suara reporter. Selama bertugas, announcer atau reporter
diwajibkan tetap menggunakan headphone.
Tips menggunakan mikrofon secara baik dan benar adalah:
1. Jangan terlalu dekat atau terlalu jauh dengan posisi
mikrofon. Jarak normal adalah satu jengkal atau sekitar 20
cm. Jika volume suara keras maka mundur sedikit, jika
rendah dan lirih maka agak sedikit maju lagi.
2. Jangan menyalakan mikrofon kalau hasil suara tidak
memuaskan, sebab hal itu sangat tergantung pada posisi
kamu dengan mic.
Khusus mengenai teks naskah, idealnya bukan berupa bacaan
tekstual, tetapi diposisikan sebagai panduan untuk
berkreasi membaca lebih lanjut pada saat on action.
Sehingga reporter tidak terkesan sekedar membacakan teks,
melainkan mendinamisasikannya sesuai keadaan pada saat
peristiwa berlangsung atau dilaporkan kepada pendengar.
Penutup
Kamu bisa jadi penyiar di radio lokal dahulu atau
ditempat daerah kamu tinggal. Ini akan menjadi
kemampuan awal kamu sebelum bekerja di radio
profesional.
Namun jika kamu sudah punya skill basic jadi penyiar
di kampus, bisa langsung bekerja di radio berkelas
nasional, seperti Gen FM, JAK FM, I Radio FM, Global
FM dan masih banyak lagi.
Tapi sebelum kamu masuk ke radio tersebut, harus diuji kemampuannya, apakah layak untuk bersiaran atau tidak. Karena setiap stasiun radio memiliki karakteristik untuk bersiaran.
Tapi sebelum kamu masuk ke radio tersebut, harus diuji kemampuannya, apakah layak untuk bersiaran atau tidak. Karena setiap stasiun radio memiliki karakteristik untuk bersiaran.
Baca juga : Kegiatan Bersifat Off Air Pada Radio
Saya sangat berterima kasih kepada pemilik studio 8EH
radio Bekasi Bapak Dadi Waluyo yang telah menerima
saya menjadi penyiar radio selama 1 tahun lebih dan
mengajarkan saya arti nya bersosial.
Kepada Senior saya mba Mega dan mas Koco, sudah saya
anggap seperti keluarga saya sendiri. Lalu ada mba Ai
dan suaminya.
Ada Yan ahardi, master sulap yang sudah ajarkan saya
main sulap juga, mengadakan acara sulap sampai membawa
bintang tamu pak Tarno dan acara sukses berjalan
dengan lancar.
Ada Ian Munez juga yang waktu itu masih kuliah di
jurusan boadcasting, dia yang selalu bantu saya edit
audio musik dari iklan.
Terima kasih untuk semuanya. Akun sosial medianya
masih aktif loh, hanya khusus twitter saja,
@8EH_Bekasi. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Post a Comment for "Cara Menjadi Penyiar Radio Tips Dan Tugasnya"
Penulis sadar betul bahwa artikel ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis sangat membutuhkan saran dan kritik dari para pembaca. Terima kasih.