Contoh Tugas Desain Produksi Tata Artistik Untuk Mahasiswa
Program FTV ini bisa dibilang seperti film yang hanya 1 program saja. Artinya FTV menayangkan film yang berbeda-beda judul setiap harinya, dan pemeran tokoh juga akan berganti setiap judul film yang baru ditayangkan.
Tapi kenapa FTV selalu mengambil genre romance? sedangkan sinetron, mereka
bisa mengambil beberapa genre di setiap episodenya.
Dari segi lokasi syuting, sinetron lebih banyak memilih bagian indoor, tepatnya setiap episode selalu ada rumah si pemeran utamanya.
Dari segi lokasi syuting, sinetron lebih banyak memilih bagian indoor, tepatnya setiap episode selalu ada rumah si pemeran utamanya.
Sedangkan FTV, lokasinya bisa berpindah-pindah tempat apalagi ke luar kota.
Karena film ini selalu berganti pemeran tokoh, penonton disuguhkan
pemandangan yang baru dari segi backgroundnya.
Pemilihan lokasi syuting harus melakukan survey tempat dahulu. Jika cocok, mereka harus bernegosiasi oleh pemilih tempat tersebut dan juga warga sekitar agar mendapatkan dukungan juga pada saat syuting nanti.
Pemilihan lokasi syuting harus melakukan survey tempat dahulu. Jika cocok, mereka harus bernegosiasi oleh pemilih tempat tersebut dan juga warga sekitar agar mendapatkan dukungan juga pada saat syuting nanti.
Mencari pemain film juga melakukan survey, bisa di casting dahulu atau sudah
ada jasa penyedia modelnya.
Pemilihan pemain juga harus menyiapkan make up dan busana sesuai skenario yang dimainkannya, biasanya ini adalah tugas wardrobe. Baca juga saran inspirasi membuat film pendek.
Pemilihan pemain juga harus menyiapkan make up dan busana sesuai skenario yang dimainkannya, biasanya ini adalah tugas wardrobe. Baca juga saran inspirasi membuat film pendek.
Disini Saya berikan contoh tugas desain produksi tata artistik untuk
mahasiswa dari pengalaman penulis, dengan memilih film drama horor "MEDIUM".
Bagaimana tugasnya, yuk disimak!
Latar Belakang
Alasan Pemilihan Tema.
Alasan saya memilih tema drama horor, adalah karena masih banyak orang yang
menyukai akan tema horor. Pemilihan Judul “MEDIUM” karena cerita ini akan
diceritakan oleh seorang medium muda yang mengalami hal-hal spiritual dalam
hidupnya.
Genre Film.
Genre Film yang saya ambil adalah horor. Saya memilih genre ini karena lebih
mudah di terima penonton.
Tujuan Program
Umum
Tujuan program acara ini secara umum adalah sebagai pembelajaran bagi
masyarakat luas. Agar tidak lagi hanya sekedar memandang sebuah tayangan
sebagai hal yang menghibur saja, tapi juga dapat memanfaatkannya sebagai
sebuah karya yang memang mempunyai nilai positif.
Dengan adanya tayangan ini, Saya berharap bahwa masyarakat dapat menangkap
pesan yang tersirat dalam cerita ini.
Saya berusaha membuat tayangan ini tidak hanya sebagai penghibur, tapi juga
sebagai tayangan yang sarat akan pendidikan dan unsur moral.
Praktisi
Tujuan secara praktisi adalah dengan banyaknya tayangan acara televisi
sekarang ini, sedikit banyak telah mempengaruhi pola pikir masyarakat.
Mereka seolah berpikir bahwa tayangan yang mereka tonton adalah
sepenuhnya bernilai positif tanpa berusaha mencoba menyeleksi mana tayangan
yang layak di tonton atau dan tidak di tonton hanya sebagai hiburan semata.
Tapi, di sini kesempatan saya untuk setidaknya sedikit berperan dalam hal
memberikan tayangan yang cukup layak di tonton tanpa melupakan sisi edukasi
yang terkandung di dalamnya.
Selain itu tayangan ini di buat agar saya juga dapat mengerti, memahami,
serta mempraktekan ilmu yang selama ini tim produksi dapatkan dalam
pembelajaran teori selama ini.
Akademis
Tujuan secara akademis adalah selain sebagai bukti nyata pembelajaran yang
telah saya dapatkan selama ini, juga sebagai tugas saya di jurusan
penyiaran.
Dalam tugas ini, saya memilih untuk membuat suatu program acara drama
televisi.
Selain itu sebagai pembuktian atas kemampuan diri sendiri dalam membuat
suatu karya. Saya juga dapat menambah wawasan tentang bagaimana membuat
suatu karya dengan manajemen yang baik dan benar.
Refrensi Pustaka dan Audio Visual
Studi Pustaka
Dalam tahap proses pra produksi pada pembuatan Drama “MEDIUM” saya melakukan
studi dalam pengumpulan data untuk memperkuat konsep dan isi cerita,
berdasarkan referensi buku yaitu:
Suddenly Supernatural. Elizabeth Cody Kimmel:2011
Audio Visual
Saya membuat program Drama dengan judul "MEDIUM" sedikit banyak terinspirasi
dari berbagai film-film drama horor Indonesia dan luar negeri.
Deskripsi Program
Kategori Program : Horor
Media : Televisi
Format Program : Drama
Judul Program : Medium
Durasi Program : 60 menit
Target Audience : Remaja (13 – 17) dan dewasa
- Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan
- Status Ekonomi Sosial : Semua kalangan
Karakteristik Produksi : Live record / Taping
Jam tayang + Alasan : 21.00 – 22.00 WIB
Alasan : Pada jam tersebut adalah waktu yang paling pas untuk genre film
horor.
Sinopsis
Khansa bisa melihat hantu dan dia tidak senang dengan fakta itu. Kemudian,
yang membuat hal itu lebih parah, arwah-arwah itu juga dapat melihatnya.
Bahkan mereka malah mengantri agar dapat dilihat oleh Khansa.
Sebuah tulisan di jendela rumah kosong di sebelah rumahnya telah membuat
Khansa menjadi seorang penyusup.
Dengan rasa penasaran, dia menjelajahi rumah itu dan bertemu arwah lelaki
tua yang beringas serta arwah seorang bocah lelaki yang terperangkap di
dunia ambang dan membutuhkan pertolongannya.
Arwah lelaki itu membuat Khansa ketakutan dan walaupun Aurel sahabatnya
sangat bersemangat dengan kemungkinan berhadapan dengan pengalaman
supranatural. Khansa tidak yakin apakah dia ingin menolong bocah itu,
walaupun dia berniat melakukannya.
Treatment
Produser : Raisa R H
Project Title : MEDIUM
Director : Raisa R H
Durasi : 60 Menit
Technical Director : Bray
1. INT. Di Dalam Rumah - Pagi Hari
Suatu hari di saat libur sekolah, Aku hanya menghabiskan waktu dirumah.
Sedangkan sahabatku Aurel pergi berlibur dengan keluarganya.
2. EXT. Rumah Kosong - Siang Hari
Aku pun memutuskan untuk pergi ke rumah itu dan melihat apa yang terjadi.
Ketika aku tiba diambang gerbang rumah tersebut, aku melihat rumput yang
tingginya sepinggang ku. lalu aku melangkah memasuki teras rumah itu.
3. EXT. Di Halaman Rumah - Sore Hari
Ibuku pun mengajakku masuk ke dalam rumah. dan aku pun mengiyakan. Kebetulan
matahari mulai sembunyi.
4. EXT. Halaman Rumah - Sore Hari
Keesokan harinya. Tepat setelah para pekerja kontruksi pulang dari rumah
kosong itu. Aku berjalan perlahan.
Kulihat dari halaman rumahku ada seorang pria paruh baya berumur sekitar 40
tahunan. Memakai kemeja dan celana jeans serta sepatu converse.
5. INT. Di Dalam Rumah Kosong - Sore Hari
Setiba di rumah itu, pintu nya sudah terkunci dan aku tidak dapat masuk
melalui pintu itu. Namun aku tidak kehabisan akal, aku mencoba melalui
jendela. 3 jendela terkunci namun jendela ke 4 terbuka.
Aku pun menerobos masuk ke dalam rumah itu. Aku seperti maling yang masuk ke
rumah orang tanpa permisi.
6. INT. Di Dalam Rumah Kosong - Sore Hari
Aku berada di ruang tamu rumah itu. Aku memfoto ruangan itu dari berbagai
sudut. Kemudian Aku berpindah keruangan keluarga.
7. INT. Di Dalam Rumah Kosong - Sore Hari
Kemudian aku turun dan berjalan ke arah dapur. Awalnya tidak ada yang aneh
dengan dapur itu. Aku pun melakukan hal yang sama pada dapur itu seperti
kulakukan pada ruangan lain di rumah itu.
8. INT Di Dalam Kamar - Malam Hari
Ketika terbangun, aku melihat sekelilingku. Aku merasa familiar dengan
ruangan ini. Oh, ternyata aku berada di kamarku.
9. INT. Di Ruang Makan - Malam Hari
Akhirnya kami pun makan malam bertiga di rumahku dengan obrolan-obrolan
ringan dan melupakan sejenak masalah yang baru saja menimpaku di rumah
kosong itu.
10. INT. Di Dalam Rumah - Pagi Hari
Matahari pun kembali muncul. Aku bangun pukul 7 pagi. Aku sudah merasa
diriku lebih sehat dari sebelumnya. Aku mencium aroma kue coklat panggang
yang seperti sedang dimasak ibuku di dapur.
11. INT. Di Dalam Rumah Kosong - Sore Hari
Ketika petang datang. Kami pun begegas pergi ke rumah tua itu. Setibanya di
rumah tua itu, semuma pintu dan jendela dikunci rapat.
12. INT. Rumah Kosong - Sore Hari
Kami pun berpencar. Kami kekamar A dan Aurel ke kamar B. Ketika di kamar A,
aku mencium aroma yang aku tidak tahu harus menyebutnya aroma apa. dan pada
dasarnya aku pun belum begitu ahli dengan aroma-aroma arwah jika memang
aroma yg kucium adalah aroma arwah yang mendekat padaku. Lalu aku melihat
sekeliling
13. INT. Di Dalam Kamar - Sore Hari
Kami pun mendatangi kamar bocah laki-laki yang terabadikan oleh kameraku.
Dan, aku melihanya duduk.
14. INT. Di Rumah - Sore Hari
Ketika aku dan Aurel tiba di istanaku maksudku rumahku. Kami mendiskusikan
tentang kata Tolong Aku” yang ada di jendela Ricky. Aurelpun dapat melihat
dengan jelas coretan di debu jendela itu.
15. EXT. Di Cafe - Siang Hari
Keesokan siangnya, aku dan aurel pergi kesebuah cafe. Yah kami memang sudah
merencanakannya. Cafe tersebut terletak 5 blok dari rumahku. cafe favoritku
dan Aurel.
Karena Cafe ini menyediakan banyak sekali makanan dan minuman berbahan
coklat.
16. EXT. Di Cafe - Sore Hari
Setelah cukup lama kami berda di Cafe itu, kami pun berpisah dan pulang ke
rumah masing-masing.
17. INT. Di Dalam Rumah Kosong - Siang Hari
Setelah dari rumah itu, Aku dan Aurel kembali pergi ke Cafe favorit kami.
Sembari menunggu kabar tentang Ricky dari Om Odie yang sedang berada di
rumah sakit melihat keadaannya.
Konsep Tata Artistik
Konsep penata artistik sendiri disini adalah tidak terlalu banyak merubah
tempat, property.
Lokasi atau set yang digunakan juga banyak yang in door, jadi tinggal
menambahkan apa saja yang memang pas untuk ditambahkan.
Make-up yang digunakan pun lebih natural, wadrobe yang digunakan hanya
pakaian-pakaian kasual sehari-hari tanpa ada wadrobe tambahan.
Breakdown Tata Artistik
Cast : Khansa
Scene : 1, 2, 3, 4
![]() |
Contoh Kostum Khansa Scene 1 |
Cast : Ibu
Scene : 3, 4
![]() |
Contoh Kostum Baju Ibu Scene 1 |
![]() |
Contoh Kostum Celana Ibu Scene 1 |
No. Kostum : 2
Cast : Khansa
Scene : 5, 6, 7, 8, 9, 10
![]() |
Contoh Kostum Khansa scene 2 |
Set Design
Produser : Raisa R H
Project Title : MEDIUM
Director : Raisa R H
Durasi : 60 Menit
Technical Director : Bray
1. Rumah Khansa
![]() |
Lokasi 1 |
2. Rumah Kosong
![]() |
Lokasi 2 |
Penutup
Berdasarkan hasil perencanaan yang saya lakukan dalam program televisi ini,
dapat diambil suatu kesimpulan bahwa setiap drama televisi bergenre horor
ini di dominasi oleh pengambilan angle dan shot yang tidak terlalu banyak.
Dominasi Medium Shot dan Close Up, dapat mejadi pilihan dalam drama televisi
ber-genre horor ini.
Pemilihan durasi juga sangat penting, saya membuat durasi selama 60 menit agar
audiens mendapatkan cerita yang akan selalu di ingat sebelum menonton acara
lain yang di tunggu-tunggu.
Artikel ini dibuat untuk kalangan mahasiswa komunikasi
jurusan broadcasting, khusus yang sedang mengerjakan tugas kampus dispro tata artistik. Setiap
tugas pembentukan kelompok pastinya akan ada bagian-bagian yang harus
ditentukan.
Penjelasan tata artistik dari deskripsi program, sinopsis, treatment, konsep, breakdown dan set design, untuk kamu yang sedang membuat program drama tv atau tugas televisi kampus. Baca juga proses kerja tugas penata artistik film untuk mahasiswa.
Penjelasan tata artistik dari deskripsi program, sinopsis, treatment, konsep, breakdown dan set design, untuk kamu yang sedang membuat program drama tv atau tugas televisi kampus. Baca juga proses kerja tugas penata artistik film untuk mahasiswa.
Postingan ini dari pengalaman penulis yang pernah kuliah komunikasi dan
berkarya pembuatan film. Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Referensi:
- Morissan. 2009. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio & Televisi. Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group, ISBN 978-979-1486-33-0.
Post a Comment for "Contoh Tugas Desain Produksi Tata Artistik Untuk Mahasiswa"
Penulis sadar betul bahwa artikel ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis sangat membutuhkan saran dan kritik dari para pembaca. Terima kasih.