Program Dokumenter Televisi Tugas Penata Kamera Untuk Mahasiswa
Mengambil gambar, kombinasi antara komposisi, dibidik dari bentuk dan
memberikan elemen dalam bingkai untuk menjadikan serangkaian visual gambar
dengan hitungan detik.
Kerjasama antara kameramen dengan sutradara menjadikan kolaborasi terpenting dari proses pembuatan film. Bertugas memberikan pandangan mata sutradara, agar terlihat jelas dari ide cerita yang sudah dibuat.
Kerjasama antara kameramen dengan sutradara menjadikan kolaborasi terpenting dari proses pembuatan film. Bertugas memberikan pandangan mata sutradara, agar terlihat jelas dari ide cerita yang sudah dibuat.
Seorang kameramen juga harus paham dengan alur cerita dan tujuan gambar dari permintaan sutradara, sehingga dalam hubungan tim produksi dapat saling percaya.
Disini Bray akan menjelaskan atau menceritakan tugas penata kamera/kameramen
dokumenter film bagi kalangan mahasiswa, dengan disertai desain produksi. Tim
saya mengambil judul “Asli Indonesia episode Suara Emas khas Cianjur”, dengan
crew produksi yang berisi 5 orang.
Menurut Fachruddin dalam Journalism Today (2019). "Dokumenter adalah mengombinasikan seni pembuatan film, seni produksi televisi, dan penulisan jurnalistik dengan tema topik tertentu, disajikan dengan gaya bercerita, menggunakan narasi (dengan voice over hanya terdengar suara tanpa wajah yang menyuarakan tampak di layar monitor), menggunakan wawancara, juga ilustrasi musik sebagai penunjang gambar visual (picture story) dengan tujuan to show the audiens what has never been seen."
Pembuatan film dokumenter televisi membutuhkan sebuah kamera dengan kualitas
bagus dan tajam, serta menguasai peralatan sinematografi untuk menjadi
kebutuhan dan prinsip kerjanya.
Kameramen atau camera person juga bagian dari direct of photography atau DOP yang membuat visual gambar dan kualitas pandangan sinema dari sebuah film.
Jadi di dalam dokumenter televisi, sebagai kameramen bertanggung jawab untuk
mengoperasikan kamera, serta mengambil gambar dari moment peristiwa pada saat
kejadian berlangsung.
Pra Produksi
Dalam pembuatan sebuah film tahap pra produksi merupakan proses yang sangat penting dan harus memiliki porsi yang cukup dominan dalam pembuatan film.
Sehingga Bagus atau tidaknya sebuah film di pengaruhi oleh proses kerja
penata kamera. Seorang juru kamera harus peka pada saat pengambilan
gambar.
Jangan mengambil gambar yang itu-itu saja nanti akan terjadi monoton.
Penata kamera juga harus mengambil shoot-shoot yang bervariatif.
Persiapan awal ini didasari oleh ide cerita dari sutradara dokumenter, lalu kameramen akan dijelaskan gambar apa saja yang harus diambil pada saat shooting nanti.
Persiapan awal ini didasari oleh ide cerita dari sutradara dokumenter, lalu kameramen akan dijelaskan gambar apa saja yang harus diambil pada saat shooting nanti.
Proses briefing ini diperlukan diskusi antar crew untuk mendalami film
dokumenter ini dari hal yang kecil sampai terbesar. Disinilah tim
produksi harus kompak dan solid dalam menentukan ide cerita yang sudah
dikembangkan sutradara.
Selanjutnya riset lokasi syuting atau hunting tempat sesuai arahan dari sutradara, apakah tempat ini cocok untuk diambil gambar atau tidak.
Selanjutnya riset lokasi syuting atau hunting tempat sesuai arahan dari sutradara, apakah tempat ini cocok untuk diambil gambar atau tidak.
Pada saat riset lokasi, kameramen foto tempat tersebut untuk dijadikan
bahan diskusi selanjutnya, dan juga melihat apakah ada pencahayaan atau
bisa dilakukan blocking.
Memahami kualitas pada warna, pencahayaan, karakter, visual dan juga
komposisi, harus dibicarakan dengan tim produksi agar tidak salah dalam
perekaman gambar nanti.
Penulis sebagai kameramen juga bisa menguasai peralatan kamera yang akan digunakan. Karena film dokumenter televisi ini berjudul "Asli Indonesia", pastinya lebih natural dan soft, jadi alat yang digunakan adalah kamera SONY HXR MC 1500.
Penulis sebagai kameramen juga bisa menguasai peralatan kamera yang akan digunakan. Karena film dokumenter televisi ini berjudul "Asli Indonesia", pastinya lebih natural dan soft, jadi alat yang digunakan adalah kamera SONY HXR MC 1500.
Tidak lupa dengan mikrofon tambahan yang terdapat di kamera tersebut,
harus di tes perekamannya sebelum syuting nanti.
Produksi
Pada tahap ini unsur teknis dan kreatif bergabung dibawah pengawasan
sutradara. Dalam proses ini membutuhkan stamina dan kerja sama yang
baik agar mendapatkan hasil karya yang maksimal, karena pada
dasarnya film yang baik tercipta dari kerjasama yang baik.
Oleh karena itu sebelum syuting dimulai, alangkah baiknya briefing
dahulu dan berdoa bersama.
Lalu kameramen mengetest peralatannya dan uji coba pengambilan gambarnya, dilihat apakah sudah cukup cahaya atau tidak.
Lalu kameramen mengetest peralatannya dan uji coba pengambilan gambarnya, dilihat apakah sudah cukup cahaya atau tidak.
Atur pengaturan kameranya dari resolusi dan speed yang digunakan
agar pada saat edit video nanti, tidak salah dalam me-render
film.
Pada saat proses produksi berlangsung, kameramen sudah mempersiapkan
breakdown script dan shooting script agar tidak lupa dengan urutan
gambar ceritanya, atau mempersiapkan catatan kaki untuk block,
light, rehearsal, dan shot.
Disini juga kameramen memperhatikan set lokasi baik interior maupun
eksterior dari segi pencahayaan agar tidak mempengaruhi
kontiniti.
Sesuai instruksi dari sutradara, mengarahkan narasumber untuk tetap posisi sikap santai dan berbicara dengan tenang, agar memudahkan kameramen mengambil gambar dimana obyek yang terlihat harus disesuaikan dengan set desain yang ada.
Sesuai instruksi dari sutradara, mengarahkan narasumber untuk tetap posisi sikap santai dan berbicara dengan tenang, agar memudahkan kameramen mengambil gambar dimana obyek yang terlihat harus disesuaikan dengan set desain yang ada.
Setelah pengambilan gambar selesai, sutradara dan kameramen saling
berdiskusi dan melihat hasil gambar tersebut apakah layak diambil
atau tidak.
Pasca Produksi
Pada prinsipnya tahap ini merupakan tahap penggabungan ide antara
sutradara dan editor mereka harus bekerja sama menjadi tim yang
berbobot untuk mendapatkan hasil akhir sempurna.
Sebagai kameramen dalam tahapan pasca produksi ini adalah membantu
sutradara dan editor memilih-milih gambar terbaik yang telah diambil
pada waktu syuting.
Jika ada terjadi kesalahan pengambilan gambar, kameramen harus bisa menjelaskannya dan memberikan solusi kepada editor dokumenter. Di waktu yang lain, kameramen juga membuat laporan hasil kerjanya dari konsep penata kamera, camera report, dan spesifikasi kamera.
Jika ada terjadi kesalahan pengambilan gambar, kameramen harus bisa menjelaskannya dan memberikan solusi kepada editor dokumenter. Di waktu yang lain, kameramen juga membuat laporan hasil kerjanya dari konsep penata kamera, camera report, dan spesifikasi kamera.
Peran Dan Tanggung Jawab
Penata kamera berpengaruh penting dengan apa yang di hasilkan pada
saat produksi. Membantu sutradara dalam penerjemahan dari
bahasa tulisan ke bahasa visual melalui pemilihan angle, komposisi
dan pergerakan kamera, serta pencahayaan.
Dalam menjalankan tugasnya, tetap pada instruksi sutradara agar
tidak menyimpang dari ide cerita.
Disini peran kameramen juga bekerjasama dengan seorang editor untuk menjaga frame pada obyek narasumber, memperhatikan gerak kamera, fokus yang jelas, komposisi warna teratur dan terlihat, atau ada benda yang mengganggu dalam perekaman gambar.
Disini peran kameramen juga bekerjasama dengan seorang editor untuk menjaga frame pada obyek narasumber, memperhatikan gerak kamera, fokus yang jelas, komposisi warna teratur dan terlihat, atau ada benda yang mengganggu dalam perekaman gambar.
Operator kamera berhak untuk meningkatkan pengambilan gambar
seperti mengukur pengatur suara microphone apabila masuk kedalam
shoot, refleksi equipment atau kru pada kaca, fokus yang tidak
tajam atau kesalahan fokus lainnya, flare pada lensa, gerak kamera
yang kurang halus atau kurang baik dan hal-hal lain yang dapat
mengurangi keindahan shoot yang diinginkan.
Pada umumnya kameramen tidak bekerja sendiri (kecuali hal-hal tertentu) dan secara umum tugas dan tanggung jawab seorang penata kamera meliputi:
Pada umumnya kameramen tidak bekerja sendiri (kecuali hal-hal tertentu) dan secara umum tugas dan tanggung jawab seorang penata kamera meliputi:
- Berdiskusi dengan produser serta sutradara, membahas tentang rencana produksi.
- Mempelajari naskah.
- Memberi masukan bagaimana agar bisa mendapatkan gambar yang baik.
- Memilih peralatan kamera serta penunjangnya.
- Bekerja sama dengan sutradara.
- Melakukan pengambilan gambar atau shooting.
Proses Penciptaan Karya
Konsep Kreatif
Penulis sebagai juru kamera dalam proses pembuatan karya tugas
akhir program dokumenter televisi yang berjudul “Asli Indonesia
episode Suara Emas khas Cianjur” akan menceritakan tugas dan peran
dari mulai ide sampai akhirnya menjadi sebuah karya film
dokumenter ini.
Dalam karya dokumenter televisi ini penulis lebih banyak mengambil shot-shot yang memanjakan mata penonton.untuk setiap gambar yang penulis ambil, juru kamera mengambil gambar dengan menggunakan tripod, agar gambar yang dihasilkan stabil dan shaking (tidak goyang) dan juga gambar yang akan diambil menggunakan angle yang sesuai.
Dalam karya dokumenter televisi ini penulis lebih banyak mengambil shot-shot yang memanjakan mata penonton.untuk setiap gambar yang penulis ambil, juru kamera mengambil gambar dengan menggunakan tripod, agar gambar yang dihasilkan stabil dan shaking (tidak goyang) dan juga gambar yang akan diambil menggunakan angle yang sesuai.
Konsep Produksi
Dalam produksi tugas akhir ini, penulis bertugas sebagai penata
kamera dalam produksi yang berjudul “Asli Indonesia episode Suara
Emas khas Cianjur” semua hal berkaitan dengan pengambilan gambar
yang merupakan tanggung jawab dari penulis.
Penulis berusaha dengan sebaik-baiknya agar karya yang dibuat ini sesuai dengan apa yang diharapkan.
Penulis berusaha dengan sebaik-baiknya agar karya yang dibuat ini sesuai dengan apa yang diharapkan.
Penulis memakai referensi dari buku-buku perpustakaan dan hasil
meminjam buku dari teman. Konsep produksi yang digunakan adalah
dengan cara merekam semua argumen atau pernyataan yang diberikan
oleh narasumber.
Konsep Teknis
Pada saat produksi berlangsung, penulis menggunakan kamera Sony
HXR MC 1500. Karena kamera tersebut gambarnya berkualitas sehingga
gambar yang dihasilkan terlihat bagus serta dalam pengoperasiannya
pun tidak terlalu sulit.
Ada pun beberapa perlengkapan tambahan yaitu tripod dan clip on yang membantu dalam proses kerja kamera dalam pengambilan sebuah gambar dan suara.
Ada pun beberapa perlengkapan tambahan yaitu tripod dan clip on yang membantu dalam proses kerja kamera dalam pengambilan sebuah gambar dan suara.
Dalam perekaman gambar penulis menggunakan memory card sebagai
metode penyimpanan karena format tersebut mudah di pindahkan ke
laptop atau komputer.
Kendala Produksi dan Solusinya
1. Terbenturnya waktu narasumber yang tidak menentu dengan
kesibukan kegiatan yang menghambat kegiatan produksi sehingga
sangat singkat penulis mengambil gambar dengan angle yang
sederhana.
Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan cara
menggunakan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya agar mendapatkan
informasi serta gambar dengan baik.
Namun apabila informasi dan gambar yang di dapat dianggap kurang
baik, maka dapat dilakukan pertemuan kembali dengan narasumber
dengan mengatur kembali jadwalnya.
2. Dengan kendalanya cuaca yang tidak menentu dan terbentur waktu
narasumber, penulis mengalami kendala kekurangan stok gambar.
Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan cara
menunggu cuaca tersebut menjadi lebih baik agar dapat dilakukan
penggambilan gambar.
3. Pada saat wawancara dilakukan terdapat suara yang mengganggu
sehingga cerita yang di dapat tidak jelas.
Solusi yang untuk mengatasi permasalahan ini adalah pada saat
proses editing, dilakukan penurunan ambien agar suara bising
menjadi berkurang atau bahkan dihilangkan.
4. Pada saat proses wawancara dilakukan clip on yang di pakai oleh
narasumber bermasalah sehingga suara narasumber tidak dapat
terdengar.
Solusi yang dilakukan untuk masalah ini adalah dengan cara
mengganti clip on tersebut dengan mic yang menempel pada
kamera.
Lembar Kerja Penata Kamera
Konsep Penata Kamera
Konsep penulis sebagai penata kamera dalam karya ini adalah
membuat hasil gambar yang maksimal. Penulis selalu ingin bekerja
sama kepada semua kru dan sutradara dalam pengambilan gambar,
angle, serta blocking.
Dalam hal ini penulis akan menggunakan kamera SONY HXR MC 1500
untuk meminimalisir budget serta persetujuan dari produser dan
sutradara.
Lalu pada saat pengambilan gambar dan angle produksi ini penulis menggunakan shoot yaitu Long shoot, Medium shoot dan Close up agar hasil yang didapatkan akan terlihat bagus.
Lalu pada saat pengambilan gambar dan angle produksi ini penulis menggunakan shoot yaitu Long shoot, Medium shoot dan Close up agar hasil yang didapatkan akan terlihat bagus.
Kesempurnaan gambar penulis juga didukung oleh angle dan moving
yang dipadukan sehingga dalam produksi dokumenter ini
mendapatkan kualitas yang maksimal.
Camera Report
![]() |
Contoh Camera Report |
Spesifikasi Kamera
![]() |
Contoh Spesifikasi Kamera |
Penutup
Artikel ini dibuat untuk kalangan mahasiswa komunikasi jurusan
broadcasting, khusus yang sedang mengerjakan tugas kampus dispro
atau desain produksi dokumenter televisi.
Setiap tugas pembentukan kelompok pastinya akan ada bagian-bagian
yang harus ditentukan, seperti sebagai penata kamera atau
kameramen dokumenter televisi. Jangan lupa kunjungi artikel
terkait mengenai
program dokumenter televisi tugas penulis naskah.
"Seorang juru kamera bertugas mengontrol operasional kamera film dan video. Juru kamera harus mampu melakukan penyesuaian kameranya secara cepat mengikuti gerakan pemain atau perintah dari sutradara, misalnya mengubah posisi kamera dengan cepat, mengatur fokus serta bidang pandang (field of view) dari suatu gambar." (Morissan. 2009. Manajemen Media Penyiaran)
Penjelasan tugas dan tanggung jawab sebagai penata kamera dari pra
produksi, produksi dan pasca produksi, untuk kamu yang sedang
membuat program dokumenter televisi atau film kampus.
Postingan ini dari pengalaman penulis jurusan broadcasting dan
berkarya desain produksi televisi. Semoga bermanfaat dan
terima kasih.
Posting Komentar untuk "Program Dokumenter Televisi Tugas Penata Kamera Untuk Mahasiswa"