Unsur Genre Drama Televisi
Program Drama Televisi
Televisi pada masa sekarang ini merupakan kebutuhan pokok manusia dalam
memenuhi keinginan akan informasi dan hiburan.
Salah satu bentuk program hiburan di televisi seperti drama. Baca juga artikel
mengenai
format program televisi jenis non drama.
Format program drama televisi merupakan suatu bentuk cerita manusia yang
disusun sedemikian rupa dengan dialog dan aksi dari para pemain lalu direkam
melalui kamera dan kemudian ditayangkan melalui media televisi.
Adapun perbedaan jenis-jenis drama, yaitu:
- Drama Tragedi;
- Drama Komedi: Komedi Situasi, Slapstic, Satire, dan Farce;
- Drama Tragedi-komedi;
- Drama Misteri: Kriminal, Horor, dan Mistik;
- Drama Laga: Modern, Tradisional. Sejarah, dan Melodrama;
- Drama Dokumenter (Dokudrama);
- Drama Adat;
- Drama Liturgi;
- Drama Fantasi;
- Drama Mini Kata;
- Drama Eksperimental;
- Sosiodrama;
- Drama Monolog;
- Drama Musikal (Opera);
- Drama Absurd;
- Drama Wayang; dan
- Drama Boneka.
Berdasarkan aliran drama, yaitu:
- Aliran Klasik;
- Aliran Romantik;
- Aliran Realisme: Sosial dan Psikologis;
- Aliran Naturalisme;
- Aliran Ekspresionisme;
- Aliran Ekstensialisme; dan
- Aliran Surealisme.
Kemudian berdasarkan karakteristik tokoh, yaitu:
- Protagonis: Tokoh Sentral;
- Antagonis: Tokoh yang membuat konflik dengan peran protagonis;
- Tritagonis: Tokoh Pendamping; dan
- Pembantu: Tokoh pelengkap untuk mendukung rangkaian cerita.
Lalu berdasarkan medianya, yaitu:
- Panggung atau teater;
- Radio;
- Televisi; dan
- Layar lebar atau Bioskop.
Drama televisi merupakan sarana pementasan yang saat ini populer di kalangan
khalayak luas, apabila cerita di dalamnya sangat menarik dengan dibawakan oleh
para pemain yang aktingnya benar-benar memukau.
Akting dari para pemain adalah elemen paling utama untuk menyampaikan isi atau
pesan yang terkandung dalam drama tersebut.
Jenis Karakter Drama TV
- Karakter Manusia
- Karakter Nonmanusia (binatang, makhluk luar angkasa, monster, benda, dan lain sebagainya)
- Karakter Nonfisik (makhluk supernatural)
- Karakter Animasi
Dalam penayangan televisi, program drama biasanya dikategorikan dalam miniseri, film televisi atau drama seri terbatas. Bentuk konten dalam penyajiannya menampilkan drama fiksional namun tak jarang diambil dari kisah nyata.
Kemudian untuk menunjukan aksi dan dialog pada drama di televisi, dibuat penulisan skenario dalam naskah, yaitu judul scene, nama pemeran, deskripsi visual,
beat, dialog, transisi, dan sebagainya.
Pada genre drama, memang paling luas dalam film termasuk subgenre sangat bervariatif, tergantung pada pengembangan sifat karakter yang berurusan dengan tema emosional. Namun untuk kepentingan segmentasinya, penyajian drama televisi dibuat
seperti adanya unsur dramatik:
Konflik
Konflik adalah permasalahan yang kita ciptakan untuk menghasilkan
pertentangan dalam sebuah keadaan sehingga menimbulkan kesan dramatis.
Jika tidak ada adegan seperti ini mungkin bukan namanya drama karena sebuah
cerita perlu adanya sebab dan akibat sehingga story ini dapat
diperjelas dan mempunyai pesan moral.
Suspense
Definisi Suspense adalah ketegangan. Ketegangan yang tidak berkaitan dengan
rasa ketakutan, melainkan penonton dibawa pada perasaan menunggu adegan atau
aksi yang akan terjadi.
Bisa juga disebut dengan harap-harap cemas, bahkan diusahakan untuk membuat
penonton gergetan.
Perasaan ini diakibatkan oleh rintangan tokoh utama yang begitu besar tetapi
ia hanya sedikit mampu dan berhasil dalam usaha menyelesaikan hambatannya.
Suspense biasa diterapkan pada naskah Film laga atau action. Unsur ini
sangat dominan dibandingkan pada film drama.
Untuk naskah FTV biasanya diterapkan pada scene per adegan menjelang ending
cerita. Sementara dalam sinetron diterapkan menjelang berakhirnya episode.
Curiosity
Curiosity adalah rasa ingin tahu atau rasa penasaran penonton dalam sebuah
adegan yang kita ciptakan. Sebuah adegan yang memancing keingin tahuan
penonton pada adegan yang sedang ditontonnya.
Saat adegan sedang seru tiba-tiba berlanjut episode berikutnya, ini sering
terjadi pada sinetron.
Atau ada potongan commercial break yang membuat kita harus menunggu acaranya
dimulai lagi.
Surprise
Surprise adalah kejutan. Jawaban atau ending cerita yang di luar dugaan
penonton atau ending cerita tidak sama seperti yang diharapkan atau ditebak
oleh penonton.
Dengan kata lain, cerita tidak mudah ditebak oleh penonton.
Efek dari surprise bisa membuat setiap penonton berbeda, yaitu bisa
berakibat penonton senang dan juga sebagian lagi penonton kecewa.
Surprise merupakan bentuk kreativitas sebuah ending cerita yang diciptakan
oleh
penulis naskah film.
Usahakan cerita yang kita buat berbeda dengan cerita pada umumnya sehingga
kreativitas penulis naskah tidak dikatakan sebagai penulis bajakan.
Pembuatan drama televisi punya motif ceritanya yang timbul karena:
- Eksistensi (keberadaan), kedudukan, ketenangan, kekayaan, dan lain-lain.
- Situasi (lingkungan atau ekonomi sosial).
- Interaksi sosial (hubungan yang tidak harmonis).
- Watak manusia (ditentukan oleh pikiran, emosional, ekspresi, dan lain-lain).
Jika diperhatikan lebih dalam, konsumen acara televisi umumnya adalah
orang-orang yang mempunyai cukup banyak waktu di rumah, bahkan diantaranya
adalah mereka yang tidak mempunyai cukup banyak aktivitas, sampai mereka yang
tidak mempunyai pekerjaan.
Dampak Positif
Memberikan banyak hiburan dan edukasi melalui program-program drama televisi
yang ditayangkan. Secara keseluruhan memang dampak positifnya ini, penonton memanfaatkan
televisi sebagai sarana hiburan, informasi, edukasi dan lain sebagainya.
Membuat sebuah tayangan drama televisi yang tidak hanya memberikan hiburan
semata, namun juga memberikan sisi pembelajaran bagi penikmatnya.
Semenarik dan sesederhana mungkin namun tetap mengandung informasi dan pesan
moral yang berguna bagi para penonton.
Dampak Negatif
Pada umumnya penonton kurang memperhatikan dampak negatif yang mungkin
timbul pada genre drama televisi. Tidak semua penonton mampu mengategorikan mana tayangan yang baik dan
mendidik, acara mana yang layak dan yang tidak layak untuk ditonton.
Karena memang tidak mempunyai banyak pilihan acara televisi, sebab rata-rata
acara televisi yang ada menghadirkan jenis acara yang sama. Penonton cenderung mendapatkan hiburan namun kurang memperhatikan hal
lainnya.
Terlepas dari semua dampak yang ada, baik positif maupun negatif, program acara televisi tetaplah suatu sarana komunikasi yang ampuh dan tidak
bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Baca juga arti continuity dalam produksi film drama.
Drama televisi memiliki trik tersendiri agar penonton semakin tertarik. Trik
tersebut antara lain dari segi pemain yang secara fisik enak dilihat, baik
pemain wanita maupun pria atau memiliki konflik cerita yang juga terjadi
dalam kehidupan nyata.
Drama memiliki ikatan emosional yang cukup besar dan dapat membuatnya dekat
dengan target audiensnya.
Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Referensi:
- Lutters, Elizabeth. 2018. Kunci Sukses Menjadi Aktor. Jakarta: Gramedia, ISBN 978-602-051-429-1.
- Nasrullah, Rulli. 2019. Teori Dan Riset Khalayak Media. Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group, ISBN 978-623-218-236-3.
Post a comment for "Unsur Genre Drama Televisi"