Tahap Latihan Menjadi Public Speaking
Berbicara di depan umum bukanlah hal yang mudah, tetapi juga bukan hal yang
sulit. Tidak sedikit seorang public speaking yang masih awam tiba-tiba saja
jago, namun ada juga yang merasa gugup saat berbicara.
Tugas public speaking harus bisa menunjukkan seberapa besar rasa percaya
dirinya dengan volume suara keras dan jelas agar pesan yang disampaikan dapat
diterima pendengarnya.
Suara keras bukan berarti berteriak.
Itu pun juga perlu adanya latihan melalui teknik vokal kepala dan vokal
dada.
Vokal kepala adalah vokal yang dhasilkan dari langit-langit atau rongga
mulut. Sedangkan untuk vokal dada adalah vokal yang dihasilkan dari rongga
dada dan perut.
Kecepatan temponya di usahakan dapat mengontrolnya, ketika saat tidak
nyaman, ambil jeda sesaat untuk mengambil napas kembali dan melanjutkan
pembicaraan.
Ketika orang-orang atau pendengar merasa mengantuk, bosan atau monoton saat
mendengarkan kita bicara, itu adalah ciri suara yang datar. Maka berlatihlah
untuk tertawa, marah, sedih, kecewa dan bahagia agar kita tahu bagaimana
mengekspresikan suara berdasarkan perasaan kita tersebut.
Banyak orang yang malu berbicara di depan umum, karena merasa dirinya belum
lancar dalam berbicara di depan banyak orang.
Ada beberapa cara untuk melatihnya.
- Pertambah dan perbarui kosakata yang kita miliki. Jika terpaksa menggunakan bahasa asing, usahakan untuk mengambil kata-kata asing yang memang sudah lazim didengar banyak orang.
- Latihan untuk terus berbicara dan lihatlah, apakah kita mengalami perkembangan dalam kosakata, pemilihan kata dan lainnya.
- Tunjukan kemampuan kita dalam berbicara di depan teman-teman, dan mintalah kepada mereka untuk mengoreksi jika ada kesalahan atau kekurangan dalam kalimat yang diucapkan.
Banyak orang yang mengarah kepada beberapa public speaker yang handal, seperti
Choky Sitohang, Indra Bekti, Sarah Sechan dan masih banyak lagi.
Namun, hal yang paling penting dalam public speaking adalah "karakter".
Jangan meniru gaya berbicara orang lain, karena itu sama saja dengan
melenyapkan karakter diri sendiri.
Beberapa tahap yang harus di ketahui tentang public speaking
Intonasi
Suara terbaik ketika berbicara adalah intonasi yang berada di nada tengah,
tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Apabila nada suara terlalu
tinggi, orang lain mungkin akan mengira seperti seorang temperamental.
Sedangkan bila suara terlalu rendah, orang akan mengira bahwa kita adalah
seorang yang kurang tegas dan penuh pertimbangan.
Kita harus menggunakan suara yang bervariasi intonasi karena ketepatan
penggunaannya sangat diperlukan.
Penekanan Atau Aksentuasi
Bagaimana cara kita berbicara dan menyampaikan sesuatu kepada orang
banyak. Berikan penekanan-penekanan pada kalimat-kalimat yang kita anggap
penting.
Melalui aksentuasi tersebut, pendengar akan memperoleh kesan tersendiri
terhadap materi yang disampaikan.
Artikulasi
Ada banyak yang terjadi pada beberapa orang memiliki kebiasaan berbicara
cepat di depan umum, yaitu ada beberapa huruf yang hilang di dalam
kalimat.
Jika dibiarkan begitu saja, tentunya akan sangat mengganggu orang yang
mendengarnya.
Penekanan ini bisa dipelajari dengan mengucapkan huruf vokal (a,i,u,e,o)
berkali-kali. Sehingga menyampaikan ide dan gagasan dengan suara yang
lantang juga jelas, maka orang lain dapat memahami apa yang akan kita
sampaikan.
Kecepatan Atau Speed
Kita harus dapat memertahankan kecepatan dalam berbicara. Perlu diketahui,
berbicara terlalu lambat bisa membuat orang yang mendengarkannya merasa
bosan dan mengantuk.
Berbicara terlalu cepat membuat orang kesulitan memahami apa yang kita
sampaikan.
Berbicaralah dengan kecepatan yang sedang, setidaknya apa yang kita
sampaikan bisa dimengerti oleh orang lain.
Tempo Atau Pace
Lebih dikenal dengan nama tempo, merupakan salah satu hal yang harus
diperhatikan dalam berpidato.
Tempo yang baik akan membantu dalam menggunakan aksentuasi dan juga dapat
memperjelas artikulasi kata atau kalimat yang kita sampaikan.
Berlatih sesuaikan speed dengan tempo suara dengan cara berbicara
sambil menyentil-nyentilkan jari.
Jeda Atau Pause
Dalam berbicara di depan umum yang harus diperhatikan adalah pemberian
jeda. Pemberian jeda yang dimaksud untuk memberikan waktu kepada orang
lain untuk memahami dan mencerna apa yang disampaikan.
Ini juga dapat membuat orang lain penasaran dengan apa yang akan
disampaikan selanjutnya.
Selain itu, kita juga bisa memanfaatkan jeda tersebut sebagai sarana untuk
mengatur pernapasan dan melepaskan rasa grogi.
Diafragma
Lapisan yang dapat kita gunakan sebagai pernapasan, disebutnya dengan
pernapasan diafragma. Ini bisa digunakan dalam berbagai hal seperti
bernyanyi dan juga public speaking.
Letak dari otot diafragma berada di bawah paru-paru dan di atas perut
(usus), lebih tepatnya lagi di bawah tulang rusuk melingkar sampai ke
depan (di bawah ulu hati).
Bila kita sedang tertawa ataupun batuk, saat itu otot-otot diafragma yang
mendorong napas dari paru-paru.
Lalu, bagaimanakah cara pernapasan diafragma ini?
Caranya adalah dengan mengusahakan bagian perut yang berkontraksi dan
berelaksasi pada saat bernapas. Usahakan agar bahu tetap stabil dan tidak
bergerak.
Mic (Microphone)
Ini sangat penting saat berpidato, ceramah dan lain sebagainya karena
suara tanpa mic dengan suara menggunakan mic, sangat berbeda.
Sebaiknya harus dilakukan check sound sebelum berbicara di depan
umum. Selain itu, tentukan jarak yang tepat antara mulut dengan mic.
Pitch
Berhubungan dengan nada tinggi dan rendah yang sering kita gunakan ketika
sedang menyampaikan pesan, ide, atau gagasan.
Kita harus bisa membedakan pitch ketika menyampaikan pesan gembira
atau pesan berita duka. Kesalahan dalam memilih pitch ini bisa
berakibat fatal.
Popping
Ketika kita berbicara, pasti akan ada udara yang keluar dari mulut. Hal
semacam itulah yang sering kita sebut sebagai popping.
Hal ini, pasti sangat mengganggu, terlebih bila kita menggunakan
microphone karena suara akan blur (mengaburkan) dan tidak jelas.
Kita memang tidak bisa menghilangkan popping tersebut, tetapi
setidaknya kita bisa meminimalisir terjadinya popping dengan cara
terus berlatih berbicara di depan kertas.
Apabila kertas tersebut tidak bergetar, berarti kita bisa mengurangi
keluarnya udara dari mulut kita.
Pentingnya Bahasa Tubuh Dalam Public Speaking
Bahasa tubuh sering disebut sebagai bahasa non verbal atau bahasa yang
tidak bisa disampaikan dalam bentuk kata-kata.
Bahasa tubuh bisa ditunjukan dengan berbagai cara seperti isyarat,
ekspresi wajah, pandangan mata, sentuhan, artefak (lambang yang
digunakan), diam, waktu, suara, serta postur, dan gerakan tubuh.
Menjadi seorang public speaking sebenarnya sangat penting dalam hal ini.
Sebagai contoh adalah ekspresi wajah menunjukkan perasaan, postur tubuh
mencerminkan kecendrungan sikap dan keadaan emosi, pandangan mata bisa
mempertegas makna dari apa yang di sampaikan dan masih banyak lagi.
Ada beberapa hal yang hanya bisa disampaikan dengan bahasa tubuh. Untuk
itulah penggunaan bahasa tubuh dalam public speaking memang sangat
diperlukan.
Ekspresi Wajah
Cara yang paling sering digunakan untuk mengembangkan percakapan. Biasanya
ekspresi wajah digunakan untuk memberikan reaksi terhadap sebuah pesan
atau menyampaikan sesuatu secara emosional.
Gerak Tubuh
Ada beberapa gerakan tubuh yang sering digunakan oleh seseorang. Hebatnya
lagi, tidak banyak orang yang bisa menerjemahkan berbagai gerakan tubuh
tersebut, seperti misalnya:
1. Mengibaskan rambut, artinya kita sedang grogi. Selain itu,
gerakan tersebut juga bisa digunakan untuk menarik perhatian lawan jenis
dengan gaya yang elegan dan feminm.
2. Menggigit bibir, bisa diartikan sebagai ungkapan grogi dalam
diri sendiri. Hal tersebut juga berarti mencoba untuk menenangkan diri.
3. Menggaruk hidung, gerakan ini bisa berbahaya terutama menyatakan
fakta (pesan-pesan) tertentu. Gerakan menggaruk hidung bisa diterjemahkan
dengan arti bahwa sedang berbohong.
Michael Cunningham, psikolog dan profesor di University of Louisville, AS mengungkapkan, "Ketika seseorang berbohong, maka adrenalinnya akan meningkat. Hal ini akan menyebabkan pembuluh kapiler membesar dan membuat hidung menjadi gatal."
4. Menutup atau Mengusap Mata, bisa berarti bahwa tidak tertarik dengan
ucapan yang disampaikan oleh orang-orang di sekitar, apa lagi pesan tersebut
masuk dalam ranah privacy.
Ada beberapa gerakan tubuh yang tidak boleh kita lakukan ketika sedang
berbicara di depan umum, seperti:
1. Bersedekap, artinya menumpangkan kedua tangan di atas perut dapat
memberi kesan santai sekaligus angkuh.
2. Kedua tangan di samping, lurus ke bawah. Memberikan kesan sigap.
Walaupun sikap tersebut enak dilihat, tetapi kita harus menghindrainya
karena memberi kesan sebagai "orang yang siap menerima perintah."
3. Menggaruk-garuk kepala, paling fatal bagi seseorang yang sedang
berpidato, orang akan berpikir bahwa dia kurang percaya diri.
4. Tersenyum sambil mengangkat salah satu alis, bisa menunjukkan
kesan nakal atau jahat dalam diri sendiri, ini sikap yang harus dihindari.
5. Mengangkat alis, bisa diterjemahkan menjadi beberapa arti. Salah
satunya adalah sikap sedang terkejut. Sikap ini harus dihindari karena bisa
menunjukkan ketidaksiapan kita (dalam menerangkan materi atau menghadapi
audiens).
6. Meremas-remas tangan, gerakan ini bisa berarti negatif,
menunjukkan bahwa kita sedang cemas, stres, tegang, canggung, dan lain
sebagainya.
Sentuhan
Memberikan sentuhan merupakan bentuk komunikasi personal yang bersifat
spontan. Melalui sentuhan, seseorang dapat menunjukkan perhatian yang
sungguh-sungguh, dukungan emosional, kasih sayang, simpati, dan sebagainya.
Postur Tubuh
Postur tubuh yang tegap bisa menunjukkan kesiapan kita. Tunjukkanlah bahwa
kita benar-benar siap dan dalam keadaan sehat untuk menyampaikan gagasan.
Persiapan Sebelum Berbicara Di Depan Umum
Seperti pada aktivitas lainnya, berbicara di depan umum perlu juga
membutuhkan beberapa persiapan. Tanpa ada persiapan, menjadi public speaking
akan kurang sempurna, seperti salah teks, gugup, dan masih banyak lagi.
Berikut ini ada beberapa hal yang harus di siapkan sebelum berbicara di
depan umum.
- Riset topik;
- Fokus;
- Mengemas ide secara logis;
- Menambahkan kutipan, fakta, dan statistik;
- Kuasai bahasa metafora;
- Bercerita;
- Mulailah dengan kuat dan akhiri dengan lebih kuat lagi;
- Humor;
- Vokal nada dan volume suara yang bervariasi;
- Serasikan kata dengan gerak tubuh;
- Paham secara totalitas;
- Menganalisis hadirin;
- Interaksi;
- Buat sesi tanya jawab;
- Memimpin diskusi;
- Menaati waktu yang disediakan;
- Siapkan pendahuluan;
- Percaya diri;
- Mengatasi isu yang hadir dengan tenang;
- Masuk akal dan dapat dimengerti;
- Mencari dan menggunakan feedback;
- Kritis dan menganalisa dengan baik;
- Beraksi dan bicara dengan etika.
Mengapa Orang Bisa Gagal Berbicara di Depan Umum
Banyak orang yang ingin sukses menjadi seorang public speaker seperti Ary
Ginanjar Agustian, Andrie Wongso, dan masih banyak lagi.
Namun, ada beberapa hal yang selalu gagal bagi pendatang baru untuk menjadi
public speaker terbaik.
Berikut ini adalah hal-hal yang menghalangi kita untuk lebih percaya diri.
Ingin selalu sempurna dalam berbagai hal
Mereka yang memiliki sifat perfeksionis selalu menetapkan goal yang
terlalu tinggi, sehingga cenderung lebih sulit diraih dan menyebabkan rasa
percaya dirinya berkurang, namun jika berhasil kepercayaan dirinya maka
semakin mantap.
Ketegasan
Bersikap tegas akan membantu kita memegang kendali dan mendapat penghargaan
serta perhatian yang lebih baik. Tegas adalah mengekspresikan keinginan kita
tanpa bersikap agresif.
Pemikiran negatif terhadap diri sendiri
Ganti pemikiran negatif yang sering dialami pada diri sendiri dengan
pemikiran positif, maka akan membantu kita lebih percaya diri.
Pencitraan diri yang buruk
Anggaplah diri kita baik, mampu, hebat dan hal lain yang dapat membuat kita
bisa percaya diri dengan citra yang baik. Menganggap diri kita buruk akan
mengurangi rasa percaya diri yang sangat merugikan.
Kurangnya pengetahuan
Kalau kita memiliki dan memahami sesuatu yang dilakukan setiap hari, maka
kita akan semakin percaya diri membicarakan dan melakukan hal itu lebih
daripada hanya melakukannya sekedar kebiasaan saja.
Membandingkan diri dengan orang lain
Membandingkan dengan orang lain adalah kebiasaan buruk yang banyak dilakukan
oleh hampir setiap orang.
Cobalah untuk menerima diri sendiri apa adanya dan mengoptimalkan seluruh
kemampuan yang dimiliki, sehingga bisa meningkatkan rasa percaya diri kita.
Melihat orang lain terlalu lama, justru akan membuat kepercayaan diri kita
berkurang.
Rasa takut yang berlebihan
Kita akan tetap percaya diri dengan rasa takut yang ada, dan hal seperti ini
wajar terjadi. Namun, menghadapi ketakutan itu akan membuat kita lebih
percaya diri daripada sebelumnya.
Kurangnya motivasi
Dengan memaksa diri kita melakukan aksi nyata dengan sikap tegas, akan
membuat kita lebih percaya diri, yang mana kekuatan dan kemampuan kita pun
akan meningkat lebih dari sebelumnya.
Penutup
Siapa sih yang tidak mau pandai berbicara di depan umum?
Bagaimana menjadi public speaking dalam berpidato, presentasi, seminar dan
acara lainnya, sangat membutuhkan kemampuan juga teknik berbicara di depan
umum.
Oleh karena itu haruslah menyusun alur isi pembicaraan dengan berlatih
menggunakan teks atau script, lalu mengandung unsur 5W+1H. Baca juga
tuntutan untuk menjadi seorang presenter.
Perhatikan cara penyampaiannya, teknik dan metode apa yang harus digunakan
untuk menyampaikan sebuah gagasan agar audiens dapat memahami, tidak merasa
jenuh, tidak mengecewakan mereka dan mendapatkan kesan baik pada saat tampil
nanti.
Pakailah bahasa yang baik dan mampu membangkitkan minat audiens, bicara
secara wajar, sajikan materi dengan lafal dan intonasi yang tepat, gunakan
mimik dan gerak-gerik secara wajar, dan kemukakan fakta yang jelas.
Semoga artikel ini bermanfaat dan terima kasih.
Referensi:
- Tary, Mulasih & Devi Ardiyanti. 2020. Cara Mudah & Praktis Belajar Public Speaking. Yogyakarta: Checklist, ISBN 978-623-7661-09-2.
Post a comment for "Tahap Latihan Menjadi Public Speaking"