Tahap Rehearsal Pada Pemeran Film Cerita
Arti kata rehearsal berarti latihan, ulangan, percobaan, repetisi atau semacam
gladi. Jika istilah dari produksi film cerita, rehearsal itu merupakan proses
tahap persiapan dalam bentuk latihan tata gerak yang melibatkan para pemeran
dan kru produksi film.
Mengadakan rehearsal kepada para pemeran film cerita dilatih tata gerak
(blocking, mimik, dan bahasa tubuh) sesuai dengan watak karakternya, baik
dilakukan dalam ruangan yang telah disediakan atau saat syuting berlangsung
bila ada perubahan secara mendadak pada skenarionya.
Baca juga : Pemilihan Karakter Film Cerita Protagonis atau Antagonis
Memahami jenis karakter pada tahap rehearsal merupakan elemen terpenting bagi
pemeran film, karena memalui proses ini kita dapat melihat kepekaan, pedalaman
dan kemampuan akting pemain dalam menguasai karakter tokoh yang di perankan.
Dengan begitu, pada saat syuting nanti semua dapat berjalan dengan lancar.
Proses Reading Pemeran
Sebelum masuk ke tahap rehearsal, kita melakukan proses reading yang artinya
pembacaan. Pembacaan yang dimaksud adalah membaca naskah atau skenario
bersama para pemeran film dengan asisten sutradara (Assistant Director).
Asisten sutradara merupakan tangan kanan sutradara, yang akan mengatur dan
mengontrol pemeran film tentang dialog, bloking, tata gerak dan kontinuiti
lainnya.
Melakukan proses reading ini harus sesuai dengan skenario yang pemerannya
nanti akan menerapkan saat syuting di mulai. Apabila ada hal yang kurang
pas, perubahan skenario juga mungkin dilakukan pada proses ini.
Reading membantu memperkecil hambatan yang mungkin muncul selama syuting
berlangsung. Kemudian pada tahap rehearsal, di harapkan pemain dapat
membangun karakternya dan mood sesuai apa yang di inginkan oleh sutradara.
Reading dan rehearsal dapat dilakukan bersamaan sebelum syuting di mulai.
Jadi pemeran film berlatih di suatu ruangan memulai dialog dengan melakukan
akting berdasarkan pada gerakan dan juga penjiwaan dalam watak karakter
cerita. Jika akting pemeran tidak sesuai, maka proses latihan akan
berulang-ulang.
Rehearsal Di Lokasi Syuting
Begitu juga pada saat produksi berlangsung di lokasi syuting, pemeran akan
di tempatkan (blocking) sesuai dengan skenario film termasuk pengaturan
perpindahan gerak adegan, sehingga tata cahaya dan kamera dapat menyesuaikan
pengaturannya.
Pemeran tidak bisa menentukan blocking sendiri tanpa ada arahan dari
sutradara. Baik itu dilakukan sengaja atau lupa, sutradara akan berkata CUT!
menghentikan action. Lalu asisten sutradara mendatangi sang sutradara, lalu
memberikan petunjuk arahan kepada si pemeran tersebut.
Retake, retake, dan retake.
Ctak! Ctak! Ctak! seorang clapper melakukannya sampai berapa kali ya?
Jika sutradara ingin retake, maka kembali lagi ke prosedur dari awal yaitu
stand by for picture. Jika sutradara puas, maka kembali ke prosedur
blocking.
Sutradara sudah menentukan blocking kamera dan tata cahaya, sehingga pemeran
di harapkan tidak berpindah blocking bila ngelantur sedikit saja bisa
merubah komposisi frame yang sudah di rancang oleh sutradara, bisa di bilang
position continuity.
Position Continuity
Position continuity adalah kesinambungan gambar untuk blocking pemain,
posisi properti (tata artistik), dan berbagai posisi lainnya yang di
sesuaikan dengan komposisi gambar dalam berbagai sudut arah kamera.
Pemeran dapat memahami posisi kamera itu berada, sehingga pemeran dapat
mengetahui angle mana saja yang pengambilan gambarnya digunakan saat
melakukan gerak adegan.
Tenang saja, sebelum sutradara berkata ACTION! pemeran akan diberi arahan di
lokasi syuting untuk melakukan gerakan apa yang di inginkan oleh sutradara.
Jadi bisa dilakukan latihan dahulu.
Namun apabila ada scene atau adegan yang melibatkan banyak pemeran mungkin
akan memakan banyak waktu karena pastinya mengalami kerepotan dimana
mengatur dan mengontrol blocking orang-orang tersebut, bisa itu pemeran
extras atau pemeran tambahan.
Begitu juga bila ada adegan yang dimana set construction (bangunan-bangunan
fisik) atau properti lainnya yang memakan banyak biaya harus di hancurkan
atau di rusakan hanya dilakukan sekali shooting saja.
Mungkin dengan menggunakan Green Screen atau CGI (Computer-Generated
Imagery) adegannya bisa berulang-ulang.
Penutup
Memang tidak semua adegan bisa dilatih dalam rehearsal atau tak punya waktu
yang cukup pada tahap ini. Oleh karena itu pemeran diharapkan mampu
menghidupkan karakter dalam alur cerita secepat mungkin. Kecepatan menghafal
dan menguasai skenario sangat dibutuhkan bagi pemeran film.
Di sisi lain kru produksi pada tahap rehearsal seperti desainer produksi
membantu sutradara menentukan suasana dan warna apa yang akan tampil dalam
film. Menerjemahkan apa yang jadi keinginan kreatif sutradara dan
merancangnya.
Menata ruang dan tata letak perabot, merancang nuansa cahaya dan warna
seraya menggeluti semua elemen kreatif. Seperti suara, tata rias, busana,
property, luar bidang gambar dan tata letak adegan.
Begitu juga pada kru director of photography, mendapat gambaran lengkap
tentang apa saja yang berlangsung dalam set sebuah adegan dan efek apa yang
ingin dicapai. Kemudian kru merancang tata cahaya dan tata kamera yang
sesuai.
Baca juga : Arti Continuity Dalam Produksi Film Drama
Pernah seseorang berkata kepada saya, untuk melakukan seni peran ingat "ME
5" yaitu melihat, mendengar, merasakan, memikirkan, dan melakukan.
Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Referensi:
- Biran, Misbach Yusa. 2006. Teknik Menulis Skenario Film Cerita. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
- Lutters, Elizabeth. 2018. Kunci Sukses Menjadi Aktor. Jakarta: Gramedia.
Post a Comment for "Tahap Rehearsal Pada Pemeran Film Cerita"
Penulis sadar betul bahwa artikel ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis sangat membutuhkan saran dan kritik dari para pembaca. Terima kasih.